Selamat Datang di Website Resmi Desa Kendal, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

Artikel

Sejarah Desa

26 Agustus 2016 15:38:09  Administrator  243 Kali Dibaca 

 

URAIAN SINGKAT SEJARAH DESA KENDAL KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

  1. Berawal dari kekalahan perang LASKAR SUKOWATI melawan pemerintahan Hindia Belanda ( VOC ) yang sebagian kelompok Laskar Sukowati dibawah kepemimpinan Prawiro Diwiryo melarikan diri ke Nagoro Monco Timur lewat lereng Gunung lawu sebelah utara dengan maksud untuk bertahan dengan sambil menyusun kekuatan baru.

Adapun kelompok Laskar Sukowati tersebut antara lain :

  1. Prawiro Diwiryo sebagai pemimpin
  2. Singo Diwiryo anak R.Prawiro Diwiryo
  3. Tjo Diwiryo anak R.Prawiro Diwiryo
  4. Irontiko anak R.Prawiro Diwiryo
  5. Irontono anak R.Prawiro Diwiryo
  6. Syamsudin
  7. Amad Diman menantu R.Syamsudin

Dari ketujuh Prajurit tersebut dalam pergarakannya sampai daerah Lereng Gunung Lawu sebelah Timur yang kemudian membuka daerah baru dan menetap:

  • Singo Diwiryo membuka daerah baru dan menetap daerah baru tersebut diberi nama SINE
  • Tjo diwiryo membuka daerah baru dan menetap,daerah baru tersebut diberi nama NGRENDENG

Sedangkan yang kelima prajurit meneruskan perjuangaanya yang akhirnya sampailah disuatu tempat dan disepakati untuk babat hutan atau membuka daerah baru yang letaknya berdekatan yaitu :

  • Prawiro Diwiryo dan R.Irontiko membuka daerah baru yang diberi nama NGIJO
  • Irontono membuka daerah baru yang diberi nama JARAKAN, kata jarakan yang diambil dari kata JARAK, karena paa saat memulai babat hutan biar selamat perlu dihitung-hitung dahulu atau dijarak dalam bahasa jawa, yaitu memulainya harus menghadap ke utara dan hal ini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat yaitu rumah rumah warga/penduduk di daerah tersebut semuanya menghadap keutara dengan tujuan kalau ditempati biar selamat selama lamanya.
  • Syamsudin dan R.Amad Diman membuka daerah baru yang diberi nama PUCANGANOM karena pada saat babat,daerah tersebut banyak ditumbuhi pohon pucang yang masih muda
  1. Setelah kurun waktu ± 1( satu ) tahun daerah tersebut mulai ramai didatangi oleh orang-orang dari daerah lain kemudian menetap,maka selanjutnya untuk memudahkan mengatur pemerintahan pada tahun 1827 dari ketiga daerah baru berdekatan tersebut digabung menjadi satu dengan nama : Kademangan KENDAL di bawah kepemimpinan Ki Demang R.Prawiro Diwiryo.

            Sedangkan   nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yang tumbuh rindang didekat rumah Ki Demang R.Prawiro Diwiryo yang dahulunya digunakan berteduh dan beristirahat pada saat babat hutan.

            Kademangan Kendal membawahi 3(tiga) kabekelan :

  1. Kabekelan Pucanganom dengan Ki Bekel R.Syamsudin.
  2. Kabekelan Ngijo dengan Ki bekel R.Irontiko
  3. Kabekelan Jarakan dengan Ki Bekel R.Irontono

Disamping ketiga bekel tersebut diangakat pula seorang Modin yaitu : R.AMAD DIMAN yang berkedudukan di Pucanganom dan bersamaan dengan itu Kademangan Kendal yang baru terbentuk kedatangan sekelompojk laskar Sukowati yang dalam perjuangannya menyusun kekuatan lewat Lereng gunung lawu sebelah selatan yang dipimpin oleh :R.SURONOYO dan R.SAWUNGGALING yang bermaksud ingin bergabung dan menetap,oleh Ki Demang R.Prawiro Diwiryo guna memperluas wilayah kelompok tersebut diperintahkan untuk membuka daerah baru yang kemudian diberi nama PLAYARAN dibawah pimpinan Ki Bekel R.SURONOYO,adapun nama PLAYARAN diambil dari kata dalam bahasa Jawa dilAYARI yang artinya perluasan atau diperluas.

III.       Kemudian setelah berjalan beberapa tahun Kademangan Kendal tumbuh dengan pesatnya dan rakyatnya hidup rukun dan damai,namun kedamaian tersebut tidak berlangsung lama karena Kademangan Kendal kedatangan sekelompok orang-orang yang tidak dikenal ingin merampok dan mengusai yang datang dari 2 (dua)  arah selatan  dan timur.

          Karena Ki Demang dan para Bekel adalah bekas Prajurit Laskar Sukowati yang gagah tanggon dan berani terutama Mbah BANDOL yang dugdeng / sakti maka para perusuh tersebut dapat dikalahkan dan takluk,mengingat ki Demang R.Prawiryo Diwiryo adalah orang bijaksana maka para perusuh tersebut tidak dihakimi justru dilindungi dan diperbolehkan menetap dengan membuka daerah baru.

  1. Perusuh dari selatan membuka daerah baru yang diberi nama JENGGRIK,adapun kata Jenggrik diambil dari kata CENGKRIKAN karena pada saat perusuh kalah dan menyerah dahulu terjepit di Cengkrikan tidak dapat lari kemana mana. Dan selanjutnya nama JENGGRIK mulai tahun 1966 diganti dengan nama TEGALREJO hingga sekarang.
  2. Perusuh dari timur membuka daerah baru yang diberi nama BANDEM adapun asal kata Bandem diambil dari bahasa Jawa DIBANDEMI, karena dahulu dalam menumpas perusuh tersebut cukup dengan dibandemi yang artinya dilempari batu.
  3. Pada tahun 1840 pemerintahan Hindia Belanda membuat aturan baru bahwa para Demang diwajibkan bertugas Mandah atau jaga di kawedanan Ngrambe, oleh ki Demang R.Prawiro Diwiryo tugas tersebut diwakilkan kepada Modin R.Amad Diman mengingat Ki Demang  sudah tua atau lanjut usia.

 

            Karena yang selalu menjalankan tugas mandah di Ngrambe adalah R.Amad Diman maka pada saat pemerintahan Hindia  Belanda mengeluarkan SK Lurah untuk mengukuhkan sebagai pengganti istilah Demang yang tercantum dalam SK LURAH tersebut adalah nama R.Amad Diman berkedudukan di kelurahan Kendal. Maka sejak itulah kepemimpinan di kelurahan Kendal dijalankan oleh ki Lurah R.Amad Diman.

  1. Adapun Desa Kendal sendiri sudah 12 kali berganti pemimpin, dari mulai :

 Yang pertama Ki Demang     : R.Prawiro Diwiryo di tahun 1827 – 1840

Sampai pada kepemimpinan yang sekarang  Kepala Desa  : Suwarno 2019 s/d  2025

   

Demikian Uraian Singkat mengenai sejarah Desa Kendal yang tentunya sangat perlu untuk kita pelajari dan di lestarikan oleh Generasi Penerus Desa Kendal dengan Rasa hormat mohon arahan dan petunjuk serta dukungan dari semua warga masyarakat Desa Kendal untuk dapatnya melaksanakan pembangunan secara berkesinambungan demi kemajuan Desa Kendal.

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Aparatur Desa

Back Next